Pasar sensor kelembapan tanah akan bernilai lebih dari US$300 juta pada tahun 2023 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan lebih dari 14% dari tahun 2024 hingga 2032.
Sensor kelembapan tanah terdiri dari probe yang dimasukkan ke dalam tanah untuk mendeteksi tingkat kelembapan dengan mengukur konduktivitas listrik atau kapasitansi tanah. Informasi ini penting untuk mengoptimalkan jadwal irigasi guna memastikan pertumbuhan tanaman yang tepat dan mencegah pemborosan air di bidang pertanian dan lanskap. Kemajuan teknologi Internet of Things (IoT) dan sensor mendorong ekspansi pasar. Inovasi-inovasi ini menyediakan pemantauan waktu nyata dan akses jarak jauh ke data kelembapan tanah, sehingga meningkatkan praktik pertanian presisi. Integrasi dengan platform IoT memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lancar untuk meningkatkan perencanaan irigasi dan pengelolaan sumber daya. Selain itu, peningkatan akurasi sensor, daya tahan, dan konektivitas nirkabel mendorong adopsi sensor di bidang pertanian dan lanskap, memungkinkan penggunaan air yang lebih efisien dan hasil panen yang lebih tinggi.
Sensor kelembapan tanah, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar teknologi pertanian, memberi tahu pengguna melalui perangkat seluler atau komputer tentang seberapa banyak, kapan, dan di mana harus menyiram tanaman atau lanskap komersial. Sensor kelembapan tanah yang inovatif ini membantu petani, petani komersial, dan pengelola rumah kaca dengan mudah menghubungkan operasi irigasi presisi mereka ke Internet of Things. Sensor IoT ini menyediakan cara efektif untuk meningkatkan perencanaan dan efisiensi irigasi secara instan menggunakan data kesehatan tanah yang tepat waktu.
Inisiatif pemerintah untuk menghemat air telah meningkatkan penggunaan sensor kelembapan tanah di bidang pertanian. Kebijakan yang mendorong efisiensi penggunaan air mendorong petani untuk menerapkan praktik manajemen irigasi presisi. Subsidi, hibah, dan regulasi yang mendorong penggunaan sensor kelembapan tanah mendorong pertumbuhan pasar dengan mengatasi masalah lingkungan dan mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan.
Pasar sensor kelembapan tanah terkendala oleh tantangan interpretasi dan integrasi data. Kompleksitas sistem pertanian dan perubahan kondisi tanah dapat menyulitkan petani untuk menginterpretasikan data sensor secara efektif dan mengintegrasikannya ke dalam pengambilan keputusan. Petani membutuhkan pengetahuan agronomi dan analitik data, dan mengintegrasikan data sensor dengan sistem manajemen yang ada menimbulkan masalah kompatibilitas, sehingga memperlambat adopsi.
Terdapat pergeseran yang jelas dalam pertanian presisi yang didorong oleh kemajuan teknologi sensor dan analitik data, yang mendorong peningkatan penggunaan sensor kelembapan tanah untuk mengoptimalkan irigasi dan pengelolaan sumber daya. Meningkatnya penekanan pada keberlanjutan dan perlindungan lingkungan telah mendorong petani untuk berinvestasi dalam teknologi yang dapat menggunakan air secara lebih efisien, sehingga meningkatkan permintaan akan sensor kelembapan tanah. Integrasi sensor kelembapan tanah dengan platform IoT dan analitik data berbasis cloud memungkinkan pemantauan dan pengambilan keputusan secara real-time, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian.
Terdapat peningkatan fokus pada pengembangan solusi sensor yang terjangkau dan mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan petani kecil dan pasar negara berkembang. Kolaborasi antara produsen sensor, perusahaan teknologi pertanian, dan lembaga penelitian mendorong inovasi dan memperluas penggunaan sensor kelembapan tanah di berbagai sektor pertanian.
Amerika Utara akan memegang pangsa pasar yang signifikan (lebih dari 35%) di pasar sensor kelembapan tanah global pada tahun 2023 dan diperkirakan akan tumbuh karena faktor-faktor seperti meningkatnya adopsi teknologi pertanian presisi yang membutuhkan pemantauan kelembapan tanah yang akurat untuk irigasi yang optimal. Pangsa pasar ini akan meningkat secara signifikan. Inisiatif pemerintah untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan dan konservasi air semakin meningkatkan permintaan. Infrastruktur pertanian yang maju di kawasan ini dan tingginya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan mendorong pertumbuhan pasar. Selain itu, kemajuan teknologi yang berkelanjutan, ditambah dengan kehadiran pelaku industri besar dan lembaga penelitian, diperkirakan akan mempercepat pertumbuhan pasar Amerika Utara.
Waktu posting: 18-Jun-2024