Latar Belakang Pemantauan Kualitas Air dan Tantangan Pencemaran Amonium di Malaysia
Sebagai negara agraris dan industri penting di Asia Tenggara, Malaysia menghadapi tantangan pencemaran air yang semakin parah, dengan kontaminasi ion amonium (NH₄⁺) yang muncul sebagai indikator penting keamanan air. Dengan kemajuan proyek-proyek lingkungan nasional seperti program "Sungai Kehidupan" Malaysia, teknologi sensor ion amonium telah mendapatkan aplikasi yang luas di seluruh negeri, membentuk berbagai kasus penggunaan, mulai dari rehabilitasi sungai perkotaan hingga akuakultur pertanian.
Malaysia memiliki sumber daya air yang melimpah, termasuk berbagai sungai, danau, dan sumber air tanah yang berfungsi sebagai air minum bagi jutaan orang sekaligus mendukung irigasi pertanian, produksi industri, dan ekosistem. Namun, urbanisasi dan pembangunan pertanian yang pesat telah memberikan tekanan yang luar biasa terhadap lingkungan perairan Malaysia, dengan polusi amonium menjadi salah satu masalah yang paling menonjol. Ion amonium terutama berasal dari limpasan pupuk pertanian, limbah domestik, dan air limbah industri. Konsentrasi yang berlebihan tidak hanya menyebabkan eutrofikasi air tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan melalui konversi menjadi nitrit dan nitrat, khususnya meningkatkan risiko methemoglobinemia pada bayi (sindrom bayi biru).
Data dari Departemen Lingkungan Hidup Malaysia menunjukkan konsentrasi amonium di banyak sungai besar telah melampaui ambang batas peringatan 0,3 mg/L. Sungai Klang—“sungai induk” Kuala Lumpur—secara konsisten menunjukkan kadar amonium di hilir sebesar 2-3 mg/L, jauh melebihi standar air minum WHO. Kondisi ini khususnya parah di wilayah pertanian Selangor dan kawasan industri Penang, di mana polusi amonium telah menjadi hambatan bagi pembangunan berkelanjutan.
Metode pemantauan tradisional menghadapi banyak keterbatasan di Malaysia:
- Analisis laboratorium memakan waktu 24-48 jam, tidak dapat mencerminkan perubahan waktu nyata
- Pengambilan sampel manual menghadapi kesulitan karena kondisi geografi Malaysia yang kompleks
- Data yang terfragmentasi di berbagai lembaga tidak memiliki manajemen yang terpadu
Faktor-faktor ini menghambat respons efektif terhadap tantangan polusi amonium.
Prinsip Teknologi Sensor Amonium dan Kesesuaiannya untuk Malaysia
Sensor amonium modern yang digunakan di Malaysia terutama menggunakan tiga metode deteksi, masing-masing memiliki keunggulan berbeda untuk skenario pemantauan yang berbeda:
- Teknologi Elektroda Selektif Ion (ISE)
- Paling banyak digunakan di Malaysia
- Mengukur perubahan potensial melintasi membran yang sensitif terhadap amonium
- Keunggulan: Struktur sederhana, biaya rendah, respon cepat (<2 menit)
- Contoh: Sensor ISE yang ditingkatkan oleh Xianhe Environmental di proyek Sungai Klang mencapai akurasi ±0,05mg/L dengan kompensasi suhu dan lapisan anti-interferensi
- Teknologi Fluoresensi Optik
- Teknologi Kolorimetri
- Mengukur perubahan warna dari reaksi indikator amonium
- Respon lebih lambat (15-30 menit) tetapi sangat selektif
- Ideal untuk aplikasi pertanian
- Contoh: pemantauan irigasi presisi MARDI
- Kami juga dapat menyediakan berbagai solusi untuk
1. Meter genggam untuk kualitas air multi-parameter
2. Sistem Pelampung Apung untuk kualitas air multi-parameter
3. Sikat pembersih otomatis untuk sensor air multi-parameter
4. Set lengkap server dan modul nirkabel perangkat lunak, mendukung RS485 GPRS / 4g / WIFI / LORA / LORAWAN
Silakan menghubungi Honde Technology Co., LTD.
Email: info@hondetech.com
Situs web perusahaan:www.hondetechco.com
Telp: +86-15210548582
Waktu posting: 23-Jun-2025