Jaringan Informasi Cuaca Komunitas (Co-WIN) adalah proyek gabungan antara Observatorium Hong Kong (HKO), Universitas Hong Kong, dan Universitas Tiongkok Hong Kong. Jaringan ini menyediakan platform daring bagi sekolah dan organisasi komunitas yang berpartisipasi untuk memberikan dukungan teknis guna membantu mereka memasang dan mengelola stasiun cuaca otomatis (AWS) serta menyediakan data observasi kepada publik, termasuk suhu, kelembapan relatif, curah hujan, arah dan kecepatan angin, serta kondisi udara, tekanan, radiasi matahari, dan indeks UV. Melalui proses ini, siswa yang berpartisipasi akan memperoleh keterampilan seperti pengoperasian instrumen, observasi cuaca, dan analisis data. AWS Co-WIN sederhana namun serbaguna. Mari kita lihat perbedaannya dengan implementasi HKKO standar di AWS.
Co-WIN AWS menggunakan termometer resistansi dan higrometer yang sangat kecil dan terpasang di dalam pelindung surya. Pelindung ini memiliki fungsi yang sama dengan pelindung Stevenson pada AWS standar, yaitu melindungi sensor suhu dan kelembapan dari paparan langsung sinar matahari dan curah hujan sekaligus memungkinkan sirkulasi udara bebas.
Pada observatorium AWS standar, termometer resistansi platinum dipasang di dalam pelindung Stevenson untuk mengukur suhu bola kering dan bola basah, sehingga kelembapan relatif dapat dihitung. Beberapa menggunakan sensor kelembapan kapasitif untuk mengukur kelembapan relatif. Menurut rekomendasi Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), layar Stevenson standar sebaiknya dipasang antara 1,25 dan 2 meter di atas tanah. AWS Co-WIN biasanya dipasang di atap gedung sekolah, memberikan pencahayaan dan ventilasi yang lebih baik, tetapi pada ketinggian yang relatif tinggi dari tanah.
Baik AWS Co-WIN maupun AWS Standar menggunakan alat ukur curah hujan tipe tipping bucket untuk mengukur curah hujan. Alat ukur curah hujan tipe tipping bucket Co-WIN terletak di atas pelindung radiasi matahari. Pada AWS standar, alat ukur curah hujan biasanya dipasang di lokasi yang terbuka di permukaan tanah.
Saat tetesan hujan memasuki alat ukur curah hujan ember, tetesan tersebut secara bertahap mengisi salah satu dari dua ember. Ketika air hujan mencapai ketinggian tertentu, ember miring ke sisi yang lain karena beratnya sendiri, sehingga air hujan terkuras. Ketika ini terjadi, ember yang lain terangkat dan mulai terisi. Ulangi pengisian dan penuangan. Jumlah curah hujan kemudian dapat dihitung dengan menghitung berapa kali ember miring.
Baik AWS Co-WIN maupun AWS Standar menggunakan anemometer cangkir dan baling-baling angin untuk mengukur kecepatan dan arah angin. Sensor angin AWS Standar dipasang pada tiang angin setinggi 10 meter, yang dilengkapi dengan penangkal petir dan mengukur angin 10 meter di atas permukaan tanah sesuai dengan rekomendasi WMO. Tidak boleh ada penghalang tinggi di dekat lokasi. Di sisi lain, karena keterbatasan lokasi pemasangan, sensor angin Co-WIN biasanya dipasang pada tiang-tiang setinggi beberapa meter di atap gedung pendidikan. Mungkin juga terdapat gedung-gedung yang relatif tinggi di dekatnya.
Barometer AWS Co-WIN bersifat piezoresistif dan terpasang di konsol, sedangkan AWS standar biasanya menggunakan instrumen terpisah (seperti barometer kapasitansi) untuk mengukur tekanan udara.
Sensor surya dan UV AWS Co-WIN dipasang di samping alat ukur curah hujan tipe tipping bucket. Indikator level dipasang pada setiap sensor untuk memastikan sensor berada pada posisi horizontal. Dengan demikian, setiap sensor memiliki citra langit hemisferis yang jelas untuk mengukur radiasi matahari global dan intensitas UV. Di sisi lain, Observatorium Hong Kong menggunakan piranometer dan radiometer ultraviolet yang lebih canggih. Piranometer dan radiometer ultraviolet ini dipasang di AWS yang dirancang khusus, dengan area terbuka untuk mengamati radiasi matahari dan intensitas radiasi UV.
Baik AWS yang saling menguntungkan maupun AWS standar, terdapat persyaratan tertentu dalam pemilihan lokasi. AWS harus ditempatkan jauh dari AC, lantai beton, permukaan reflektif, dan dinding tinggi. Lokasinya juga harus di tempat yang sirkulasi udaranya lancar. Jika tidak, pengukuran suhu dapat terganggu. Selain itu, alat pengukur hujan tidak boleh dipasang di tempat berangin untuk mencegah air hujan tertiup angin kencang dan mencapai alat pengukur hujan. Anemometer dan penunjuk arah angin harus dipasang cukup tinggi untuk meminimalkan hambatan dari bangunan di sekitarnya.
Untuk memenuhi persyaratan pemilihan lokasi AWS di atas, Observatorium berupaya semaksimal mungkin untuk memasang AWS di area terbuka, bebas dari penghalang bangunan di sekitarnya. Karena keterbatasan lingkungan gedung sekolah, anggota Co-WIN biasanya harus memasang AWS di atap gedung sekolah.
AWS Co-WIN serupa dengan "Lite AWS". Berdasarkan pengalaman sebelumnya, AWS Co-WIN "hemat biaya tetapi tangguh" – mampu menangkap kondisi cuaca dengan cukup baik dibandingkan AWS standar.
Dalam beberapa tahun terakhir, Observatorium telah meluncurkan jaringan informasi publik generasi baru, Co-WIN 2.0, yang menggunakan mikrosensor untuk mengukur angin, suhu, kelembapan relatif, dll. Sensor ini dipasang dalam wadah berbentuk tiang lampu. Beberapa komponen, seperti pelindung surya, diproduksi menggunakan teknologi cetak 3D. Selain itu, Co-WIN 2.0 memanfaatkan alternatif sumber terbuka baik untuk mikrokontroler maupun perangkat lunak, sehingga secara signifikan mengurangi biaya pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras. Ide di balik Co-WIN 2.0 adalah agar mahasiswa dapat belajar membuat "AWS DIY" mereka sendiri dan mengembangkan perangkat lunak. Untuk tujuan ini, Observatorium juga menyelenggarakan kelas master bagi mahasiswa. Observatorium Hong Kong telah mengembangkan AWS kolumnar berdasarkan AWS Co-WIN 2.0 dan mengoperasikannya untuk pemantauan cuaca lokal secara real-time.
Waktu posting: 14-Sep-2024