Seiring tantangan lingkungan global yang mengancam kualitas air, permintaan akan solusi pemantauan yang efisien pun meningkat. Teknologi penginderaan fotonik muncul sebagai alat penilaian kualitas air yang menjanjikan, akurat, dan real-time, menawarkan sensitivitas dan selektivitas tinggi di berbagai lingkungan perairan.
Prinsip Teknologi Penginderaan Fotonik
Teknologi penginderaan fotonik menggunakan interaksi cahaya-materi mendasar, seperti transmisi dan refleksi, untuk mengidentifikasi penahanan atau indikator kualitas air utama seperti total padatan tersuspensi (TSS).
Sensor ini memanfaatkan sumber cahaya seperti LED atau laser untuk menerangi air, di mana ukuran dan komposisi kotoran memengaruhi interaksi cahaya, yang menyebabkan perubahan intensitas cahaya atau panjang gelombang.
Perubahan-perubahan ini kemudian direkam menggunakan berbagai metode deteksi, termasuk fotodioda, fototransistor, atau perangkat berpasangan muatan (CCD), yang mengukur intensitas cahaya setelah berinteraksi dengan kontaminan. Serat optik sering digunakan untuk mengarahkan cahaya ke dan dari sampel air, sehingga memungkinkan penginderaan jarak jauh atau terdistribusi.
Selain mengukur transmisi dan pantulan cahaya, beberapa sensor fotonik memanfaatkan fenomena optik tertentu untuk mendeteksi kontaminan. Misalnya, sensor fluoresensi mengeksitasi molekul fluoresensi dalam air dengan cahaya pada panjang gelombang tertentu dan mengukur intensitas fluoresensi yang dipancarkan, yang dapat dikorelasikan dengan konsentrasi kontaminan tertentu.
Sebaliknya, sensor resonansi plasmon permukaan (SPR) memantau variasi indeks bias permukaan logam yang dihasilkan dari pengikatan molekul target, menyediakan metode deteksi bebas label dan waktu nyata.
Kami dapat menyediakan sensor kualitas air dengan berbagai parameter untuk berbagai skenario aplikasi, sebagai berikut:
https://www.alibaba.com/product-detail/RS485-LORA-LORAWAN-4-20mA-Online_1600752607172.html?spm=a2747.product_manager.0.0.751071d2YuXNcX
Waktu posting: 11-Jun-2024