• halaman_head_Bg

7 Teknologi untuk Membantu Pemulihan dan Pencegahan Daerah Terdampak Banjir

Para ahli menekankan bahwa investasi pada sistem drainase pintar, waduk, dan infrastruktur hijau dapat melindungi masyarakat dari bencana ekstrem.

https://www.alibaba.com/product-detail/Ce-Open-Channel-Underground-pipe-network_1600270870996.html?spm=a2747.product_manager.0.0.701a71d2eA5TIh

Banjir tragis yang baru-baru ini melanda negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, menyoroti perlunya langkah-langkah efektif untuk merehabilitasi wilayah terdampak dan mencegah bencana alam di masa mendatang. Banjir menyebabkan kerusakan signifikan terhadap masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan, yang menyoroti pentingnya pengelolaan air hujan yang efektif melalui keahlian.

Penerapan teknologi koordinasi sangat penting tidak hanya untuk pemulihan wilayah yang terkena dampak, tetapi juga untuk membangun infrastruktur yang tangguh.

Berinvestasi dalam sistem drainase cerdas, waduk, dan infrastruktur hijau dapat menyelamatkan nyawa dan melindungi masyarakat. Aplikasi inovatif ini sangat penting untuk mencegah bencana baru dan mengurangi dampak hujan dan banjir.

Berikut adalah beberapa teknik dan tindakan yang dapat membantu pemulihan bencana dan mencegah bencana di masa mendatang:

Sistem drainase pintar: Sistem ini menggunakan sensor dan Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengontrol aliran air secara real-time. Sistem ini dapat mengukur ketinggian air, mendeteksi penyumbatan, dan secara otomatis mengaktifkan pompa dan pintu air, memastikan drainase yang efisien dan mencegah banjir lokal.
Produk ditunjukkan pada gambar di bawah ini

https://www.alibaba.com/product-detail/MODUL-NIRKABEL-4G-GPRS-WIFL-LORAWAN_1600467581260.html?spm=a2747.manage.0.0.198671d2kJnPE2

Waduk: Waduk ini, baik di bawah tanah maupun terbuka, menyimpan air dalam jumlah besar saat hujan deras dan melepaskannya secara perlahan agar tidak membebani sistem drainase. Teknologi ini membantu mengendalikan aliran air dan mengurangi risiko banjir.
Infrastruktur penahan air hujan: Solusi seperti atap hijau, kebun, alun-alun, taman lanskap dan hamparan bunga tanaman dan pepohonan, jalan setapak permeabel, lantai berongga dengan rumput di tengahnya, dan area permeabel dapat menyerap dan menahan air hujan sebelum mencapai sistem drainase perkotaan, sehingga mengurangi volume air permukaan dan beban pada infrastruktur yang ada.
Sistem pemisahan padatan: Sebuah perangkat yang ditempatkan di outlet pipa air hujan sebelum memasuki jaringan drainase umum. Sistem ini bertujuan untuk memisahkan dan menahan padatan kasar serta mencegahnya masuk ke dalam pipa agar tidak tersumbat. Jaringan dan pendangkalan badan air penerima (sungai, danau, dan bendungan). Padatan kasar, jika tidak ditahan, dapat menciptakan penghalang pada jaringan drainase perkotaan, menghambat aliran air dan berpotensi menyebabkan banjir yang menyumbat hulu. Badan air yang mengalami pendangkalan memiliki kedalaman drainase yang rendah, yang dapat menyebabkan peningkatan muka air yang perlu dikeringkan, sehingga berpotensi meluap dan menyebabkan banjir.
Pemodelan hidrologi dan perkiraan curah hujan: Dengan menggunakan model hidrologi dan perkiraan meteorologi yang canggih, kejadian hujan lebat dapat diprediksi dan tindakan pencegahan, seperti mengaktifkan sistem pemompaan atau mengosongkan waduk, dapat diambil untuk mengurangi dampak banjir.
Pemantauan dan peringatan: Sistem pemantauan berkelanjutan terhadap ketinggian air di sungai, kanal, dan saluran air dikombinasikan dengan sistem peringatan dini untuk memperingatkan masyarakat dan pihak berwenang tentang risiko banjir yang akan datang, sehingga memungkinkan respons yang cepat dan efektif.
Sistem resirkulasi air hujan: Infrastruktur yang mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan air hujan untuk keperluan non-minum, sehingga mengurangi jumlah air yang perlu dikelola oleh sistem drainase dan menghilangkan tekanan selama terjadinya hujan deras.
“Hal ini membutuhkan upaya terkoordinasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, yang menekankan perlunya kebijakan publik yang efektif dan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan pendidikan.” Langkah-langkah ini dapat mengubah pengelolaan air perkotaan dan memastikan kota-kota siap menghadapi peristiwa cuaca ekstrem.


Waktu posting: 25-Jul-2024